LEGENDA
TERBENTUKNYA KABUPATEN JEMBER
BABAK
1
Di
zaman dahulu terdapat sebuah kerajaan di pesisir pantai.Kerajaan tersebut bernama
kerajaan Nusa Barong yang dipimpin oleh seorang raja,yakni Raja Adipati Suryadiningrat
.Beliau terkenal arif dan adil dalam
mengatur rakyatnya sehingga para penduduk kerajan tersebut aman,tenteram dan
dipenuhi hasil laut yang melimpah.Raja tersebut memiliki Putri cantik nan
jelita bernama Putri Jembarsari.Sebagai satu-satunya putri pewaris tahta
kerajaan,raja Adipati Suryadiningrat begitu menyayangi Putri Jembarsari.Sama
seperti ayahnya,Putri Jembarsari sangatlah baik hati dan bijaksana sehingga
mereka berdua disegani oleh rakyat.
Berita
tentang adanya kerajaan yang kaya itupun didengar oleh sekelompok bangsa Eropa
yang tengah singgah di pesisir pantai kerajaan.Suatu malam para pelaut Eropa
yang dipimpin oleh W.M.George itupun menghampiri raja Adipati Suryadiningrat
yang bertahta di kerajaan Nusa Barong dengan niat untuk mengambil harta benda
mereka.
(Istana tampak megah,dengan seorang raja tengah
duduk di singgahsana.Sementara itu,terdengar suara keributan langkah kaki dari
luar istana)
W.M.George :”Serahkan seluruh kekayaan kerajaan
ini,atau kau akan mati !”(sambil berlari menodongkan senjata)
Raja :”Tidak
akan pernah! (berdiri dari singgahsana) Langkahi dulu mayatku.”
Setelah mendengar suara keributan,Putri Jembarsaripun
keluar dari kamarnya.
Putri Jembarsari:”Apa yang terjadi ayahanda?”
Raja :”Putri,pergilah!bahaya!!”
W.M.George :”Oooohh….jadi
ini Putrimu?cantik juga rupanya.Putri cantik,kemarilah!”
Raja :”Pergi
Jembarsari,ini perintah! “(lalu Putri Jembarsari pergi tergesa-gesa dengan dikawal
beberapa prajurit kerajaan).
W.M.George :”Semuanya,,,serang!!!”(berlari
sambil mengangkat pedang).
Seketika,pertempuran
antara pelaut Eropa dengan prajurit kerajaanpun terjadi di istana.Pertempuran
sengit itu dimenangkan oleh prajurit kerajaan,walaupun banyak dari mereka yang
meninggal dan terluka parah.
Setelah situasi dirasa aman,Putri Jembarsari kembali
ke istana.
Raja
:”Anakku…Putri Jembarsari..kemarilah” (sambil merintih menahan sakit).
Putri Jembarsari:(berlari kebingungan) “Ada apa
ayahanda?”
Raja :”Pergilah nak,pergi bersama
Patih Reksanegara.Dia akan membawamu ke tempat yang aman.”
Putri Jembarsari:(meneteskan air mata) “Tapi siapa
yang akan menemani ayahanda?”
Raja
:”Sudahlah!! Turuti permintaan ayah.(menoleh) Patih,bawa Putriku pergi.”
Putri Jembarsari:”Ayahanda….”(keluar istana sambil
terus menatap raja Adipati Suryadiningrat).
Dengan
berat hati,Putri Jembarsari dan Patih Reksanegara pergi meninggalkan Raja
Adipati Suryadiningrat.Karena merasa kalah dalam pertempuran,para pelaut Eropa
tidak tinggal diam.Mereka merencanakan sesuatu yang besar.
BABAK
2
Tak
berselang lama,pasukan Eropa datang menyerbu dengan jumlah dan peralatan yang
lebih lengkap.Para prajurit kerajaan berhasil dikalahkan dan rajapun meninggal
dunia.Di tempat lain,Putri Jembarsari bersama Patih Reksanegara bersembunyi ke
daerah yang jauh hingga tiba di suatu perkampungan yang bernama Gaga Baneng.
(Di sebuah
perkampungan,Putri Jembarsari tengah berbicara bersama Patih Reksanegara)
Putri
Jembarsari :”Patih,tahukah kau
bagaimana dengan keadaan ayahanda sekarang?”(Putri Jembarsari terlihat sangat
khawatir)
Patih Reksanegara:”Mohon tuan Putri tenang dulu.”
Putri Jembarsari
:”Ada apa dengan ayahanda??katakan!”
Patih
Reksanegara:”Emmm..Raja telah gugur Putri.Dan sekarang tahta kerajaan direbut
oleh W.M George,ketua dari kelompok perompak yang menyerang kita semalam.”
Putri
Jembarsari :”Benarkah yang kau katakana itu Patih?Akan
aku balas mereka.”(berlari ke arah kerajaan Nusa Barong)
Patih Reksanegara :”Tunggu Putri! “(mengejar Putri
Jembarsari)
Putri Jembarsari
:”Jangan halangi aku!”(dengan
nada marah)
Patih Reksanegara:”Hamba tahu Putri sangat marah
sekarang,akan tetapi mereka amat banyak dan kuat.Sedangkan kita hanya berdua.Alangkah
baiknya kita menyerang saat mereka lengah “
(akhirnya
Putri Jembarsaripun berhenti dan menenangkan diri).
Patih
Reksanegara:”Lebih baik kita bersembunyi di kampung ini dulu Putri.Saya dengar
di kampung ini terdapat seorang yang sakti dan mahir beladiri.Kita bisa
menyusun siasat sambil memulihkan tenaga untuk sementara.”
Putri Jembarsari
:”Baiklah Patih.”
Setelah
itu,Putri Jembarsari dan Patih Reksanegara bergegas menuju rumah kediaman Ki
Sonopati,salah seorang penduduk kampung yang terkenal memiliki keahlian
beladiri yang tinggi.
BABAK
3
Patih Reksanegara:”Tokk..Tok..Tok..”(mengetuk pintu)
Ki Sonopati :”(membuka pintu) “Iya,silahkan masuk.”
Ki
Sonopati :(duduk)”Silahkan
duduk.Ada keperluan apa ya?(melihat pakaian yang Putri dan Patih kenakan) sepertinya
kalian berdua berasal dari istana kerajaan.”
Putri
Jembarsari :”Begini Ki,Saya ini Putri Jembarsari.Saya
adalah pewaris tahta kerajaan Nusa Barong yang letaknya berada agak jauh dari
sini,dan pemuda disamping saya ini adalah Patih Kerajaan.”
(Ki Sonopati hanya mengangguk-angguk mengelus
jenggotnya yang panjang)
Putri
Jembarsari :”Kerajaan kami baru saja diserang perompak
dari Eropa dan kami berdua melarikan diri ke kampung ini untuk bersembunyi.Oleh
karena itu,kami berdua ingin berguru pada ki sanak untuk mengasah ilmu beladiri
agar kami bisa merebut kembali singgahsana kerajaan dari orang-orang Eropa itu.”
Ki
Sonopati :”Baiklah,akan
aku terima kalian menjadi muridku.Tapi dengan syarat kalian berdua harus
mengikuti apa yang aku perintahkan.Mengerti?”
Putri Jembarsari
:”Mengerti Ki “(mengangguk meyakinkan Ki
Sonopati)
Patih Reksanegara :”Mengerti Ki”
Seusai
dari rumah Ki Sonopati,merekapun beristirahat menginap di rumah-rumah
penduduk.Hari-hari berikutnya,Putri Jembarsari belajar ilmu beladiri bersama
Patih Reksanegara.Oleh Ki Sonopati,Putri Jembarsari tidak hanya diajarkan ilmu bela
diri namun juga beliau menyuruh Putri Jembarsari agar membuka hutan dan rawa di
sekitar perkampungan sehingga tidak ada hewan liar yang masuk,selain itu juga belajar
tentang masalah pertanian,dan lain-lain sebagai bekal ilmu untuk memimpin sebuah
kerajaan.Atas jasa-jasanya itu,penduduk kampung mengangkat Putri Jembarsari
menjadi Ratu seiring dengan maju dan pesatnya perkampungan tersebut menjadi
sebuah kerajaan kecil yang makmur bernama kerajaan Gaga Baneng.
BABAK
4
Sementara
itu,kerajaan Nusa Barong yang semula aman dan tentram semenjak kedatangan
perompak Eropa berubah menjadi kacau balau akibat dari perebutan tahta kerajaan
oleh para perompak.Mereka juga tidak bisa mengayomi rakyat sehingga timbul
banyak pemberontakan,perpecahan dan perselisihan baik di lingkungan rakyat
maupun di istana kerajaan.
(Suasana tampak
ramai,para penduduk terlihat sedang berkumpul diluar istana.Sementara itu
terdapat beberapa prajurit pengawal yang berjaga di depan pintu istana.Terlihat
dua orang penduduk tengah berbisik)
Penduduk 1 :”Mau
apa lagi dia?pasti ingin menyengsarakan kita lagi.”(dengan nada pelan)
Penduduk 2 :”Iya,sepertinya
begitu.Peraturan yang dia buat selalu menyusahkan kita.”
W.M.George:”Rakyatku,aku
perintahkan kalian agar membayar iuran kas kerajaan kepadaku tiga hari sekali
dengan harga yang aku tentukan.Barangsiapa menolak maka akan aku penggal
kepalanya.Dan berita pengumunan yang terpenting adalah kalian harus menyerahkan
semua anak laki-laki kalian yang akan aku jadikan pengawal kerajaan dan anak
perempuan menjadi pelayan istana.”
Penduduk
2 :(melangkah maju)”Tapi tuan,anak-anak
kami masih kecil.Mereka masih belum sanggup dijadikan pengawal dan pelayan
istana.”
Penduduk
1 :”Dan juga,sekarang sedang musim ombak pasang,Kami tidak bisa
melaut.Lantas,uang dari mana yang bisa kami gunakan untuk membayar kas
kerajaan,tuan?”
W.M.George:”Diam!!
Aku tidak suka jika ada yang membangkang terhadap aturanku (nada
marah).Pengawal,hukum mereka!”
Penduduk
2 :” (meronta) Kejam sekali kau.Kembali
ke asalmu! Kau tidak lebih dari perompak yang tidak tahu diri.”
Penduduk
1 :”Betul,kami lebih senang dipimpin
oleh Raja Adipati Suryadiningrat yang telah kau bunuh.”
Mendengar
perkataan dua orang penduduk tadi,orang-orang disekitarnyapun saling bergumam.
W.M.George:”Pengawal,
jangan lupa untuk memenggal kepala dua orang ini.Buat mulut mereka diam.Dengar
semuanya!(bersuara lantang) Ini pelajaran untuk kalian semua.Barang siapa yang
membangkang padaku sedikitpun aku tidak akan segan melakukan sesuatu yang pasti
tidak kalian inginkan.”
Begitulah
cara para perompak itu dalam mengurusi kerajaan.Tak heran jika mereka memiliki
banyak masalah kerajaan.Selain pemberontakan rakyat,perompak-perompak itu mulai
terpecah belah karena saling memperebutkan harta kekayan satu sama lain.
BABAK
5
Di
tempat lain,Putri Jembarsari yang kini telah menjadi Ratu Jembarsari di kerajan
Gaga Baneng teringat dengan kerajaan ayahnya yang dahulu telah direbut oleh
perompak Eropa.
(Ratu Jembarsari tengah
berdiri dengan ditemani Patih Reksanegara menghadap ke arah senja sore)
Ratu Jembarsari
:”Aku rasa,sekarang saatnya kita merebut kerajaan kita yang dulu Patih.”
Patih Reksanegara:”Benar Ratu.”
Ratu
Jembarsari :”Kalau begitu,kita harus
bersiap-siap.Kumpulkan seluruh prajurit di kerajaan ini,kita akan menyerang
para perompak itu besok.”(dengan nada tegas)
Keesokan
harinya,Ratu Jembarsaripun berangkat menuju pesisir pantai untuk menyerang
kerajaan yang telah direbut oleh para perompak.Dengan membawa persenjataan yang
lengkap,Ratu Jembarsari dan para prajurit kerajaan Gaga Baneng meuju kerajaan
Nusa Barong.Setibanya disana,Ratu Jembarsari bertemu dengan para perompak yang
kejam.
W.M.George :(duduk di singgahsana) “Ooohh…. Ada tamu tak
diundang rupanya datang kemari.Ada apa gerangan yang membawamu kemari Putri?Oh,maaf
mantan tuan Putri.”(mengejek)
Ratu Jembarsari
:(mengayunkan senjata) “Aku akan merebut kembali kerajaan ini”
W.M.George :”Hahahaha….
Lucu sekali.Ada wanita cantik yang ingin membunuhku?”
Ratu Jembarsari
: (berlari kearah W.M George) “Tutup mulutmu!”
W.M.George :”Pengawal,,, seraaang!!!”
Akhirnya
pertempuran besarpun terjadi.Pasukan perompak yang tengah lengah berhasil dikalahkan
oleh Ratu Jembarsari dan para prajuritnya.Penduduk kerajaan Nusa Barong yang
melihat pertempuran itu berkumpul didepan istana untuk menyambut pemimpin
mereka yang baru yakni Ratu Jembarsari
Beberapa
saat kemudian setelah mengalahkan para perompak ,Ratu Jembarsari mendatangi
rakyat kerajaan Nusa Barong untuk mendeklarasikan kemenangan yang baru diraih
oleh kerajaan Nusa Barong.
(Didepan istana,ratu
Jembarsari berdiri di depan kumpulan penduduk yang tampak senang)
Ratu
Jembarsari:”Rakyatku sekalian!setelah sekian lama kita dijajah dan
disengsarakan oleh mereka,hari ini aku nyatakan kita bebas dan merdeka.”
(dengan suara lantang)
Rakyatpun bersorak kegirangan mendengar berita
tersebut
Penduduk
1 :”Terima kasih Ratu
Jembarsari.Akhinya kami tak lagi menderita oleh mereka.Sekali lagi terima kasih.”
Penduduk
2 :”Benar Ratu,kami sangat bahagia
sekali.Kami juga ingin meminta maaf karena tidak bisa melakukan apa-apa atas meninggalnya
baginda raja.” (duduk berlutut)
Ratu
Jembarsari:(menarik tubuh seorang penduduk yang berlutut) “Tak apa.Ini memang
sudah tugasku sebagai pewaris tahta kerajaan untuk melawan mereka.Sekarang
pulanglah,kalian sudah aman.”
Penduduk 1
: (mengangguk) “Baik Ratu”
Penduduk 2
:”Kami mohon pamit” (kemudian mereka pergi dengan wajah gembira)
Hari-hari
setelahnya,lambat laun Kerajaan Nusa Barong mulai berubah.Ratu Jembarsari dan
para penduduk bersama-sama membenahi dan menata kembali kerajaan seperti sedia
kala.
BABAK
6
Beberapa
bulan kemudian,rakyatpun sibuk membenahi kehidupan mereka.Mereka bekerja dan
bergotong royong satu sama lain.Suatu saat,Ratu Jembarsari merasa ingin bertemu
dengan Ki Sonopati,guru bela diri yang telah berjasa mengajarinya.Ratu
Jembarsari sangat ingin berkunjung ke kerajaan dimana ia dulu pernah tinggal.
(Ratu Jembarsari sedang
berdiri di istana ditemani Patih Reksanegara.Mereka sedang berbicara)
Patih Reksanegara :”Ratu,alangkah baiknya jika
kunjungan ini ditunda dulu.” (cemas)
Ratu
Jembarsari :”Tidak
Patih (memegang pundak Patih Reksanegara).Aku bukan hanya Ratu di kerajaan
ini,tapi juga di tempat lain.”
Patih
Reksanegara :”Tapi firasatku buruk tentang ini Ratu.Lagipula para penduduk
kerajaan ini sedang berbenah diri.Mereka sedang membutuhkan pemimpin.”
Ratu Jembarsari
:”Tepat sekali,kaulah orangnya selama aku
pergi.”
Patih Reksanegara:”Tapi bisakah aku…”
Ratu
Jembarsari :(berjalan pergi) “Untuk itulah kau menjadi
patih di kerajaan Nusa Barong ini.”
Patih Reksanegara:(berlari mengejar) “Bagaiman
dengan keselamatan Ratu?”
Ratu Jembarsari
:”Tenang saja,ada beberapa prajurit yang akan mengawal keberangkatanku.”
Akhirnya,Ratu
Jembarsaripun berangkat menuju kerajaannya dulu.Beberapa jam kemudian,dua orang
penduduk berlari kedalam istana dengan terburu-buru.
Penduduk 1 :(berlari masuk) “Patih …. Patih Reksanegara….”
Patih Reksanegara:”Ada apa dengan kalian?”
Penduduk 2 :”Ada kabar buruk Patih “(sembari mengatur
nafas yang terengah-engah)
Patih Reksanegara:”Kabar buruk apa?”
Penduduk 1 :”W.M George kabur dari ruang tahanan”
Penduduk 2 :”Parahnya lagi,dia membawa senjata yang
ia rebut dari para penjaga,Patih”
Patih Reksanegara:”Apa?kenapa bisa demikian?”
Penduduk
1 :”Hamba tidak tahu Patih,penjaga
nampak tak sadarkan diri dan pintu penjara terbuka.”
Penduduk
2 :”Dan sepertinya W.M.George
pergi mengejar Ratu Jembarsari“ (menunjuk ke arah utara)
Patih
Reksanegara:”Gawat… (membentak) Kerahkan seluruh pasukan.Kita selamatkan Ratu
Jembarsari.”
Lalu,
Patih Reksanegara bergegas keluar istana bersama para prajurit dengan membawa
peralatan senjata
BABAK
7
Di
sepanjang perjalanan,Patih Reksanegara bersama para prajurit menyusuri jalan
yang dilalui Ratu Jembarsari.Hingga mereka tiba di kerajaan Gaga Baneng,kerajaan
yang Ratu Jembarsari tuju.Seketika Patih Reksanegara menghampiri ki Sonopati
untuk menanyakan tentang Ratu Jembarsari.
(Ki Sonopati terlihat
sedang berdiri dengan wajah duka,kemudian Patih Reksanegara dan beberapa
prajurit menghampirinya)
Patih
Reksanegara:”Ki Sonopati,apakah ki sanak melihat keberadaan Ratu Jembarsari?Kami
mengkhawatirkan keselamatannya.”
Ki Sonopati :(setengah menunduk) “Aku telah mengetahui
semuanya”
Patih Reksanegara
:”Maksud Ki Sonopati?”
Ki
Sonopati :”Ratu Jembarsari
telah meninggal akibat ulah George.Walaupun aku bisa mengalahkan perompak
itu,namun nyawa Ratu Jembarsari tak tertolong.”
Setelah
mendengar cerita tersebut,Patih bersama para prajurit dari kerajaan Nusa Barong
kembali ke kerajaan mereka dengan membawa berita sedih.Selama beberapa bulan
kedua kerajaan berkabung untuk mengenang Ratu Jembarsari.
BABAK
8
Setelah
berbulan-bulan sepeninggal Ratu Jembarsari,Kedua kerajaan semakin berhubungan
baik.Hingga suatu hari,Patih Reksanegara mengadakan pertemuan dengan Ki
Sonopati yang waktu itu menjadi pemimpin sementara kerajaan Gaga Baneng.Bersama
beberapa rakyat dan prajuritnya,Patih Reksanegara pergi ke kerajaan Gaga Baneng.
(Di rumah Ki
Sonopati,beberapa orang tengah duduk dan berbincang serius)
Patih
Reksanegara :”Berbulan-bulan sudah berlalu,semenjak meninggalnya Ratu
Jembarsari.Kerajaaan kita harus berbenah,Ki.”
Ki
Sonopati :”Saya juga berpikir
begitu,jika dibiarkan kedua kerajaan akan hancur karena tidak memiliki pemimpin
yang tetap.”
Patih Reksanegara:”Benar,tapi siapa yang akan
menggantikan Ratu Jembarsari?”
Ki Sonopati :”Tentu saja kau,Patih (menunjuk Patih
Reksanegara) Siapa lagi?”
Patih
Reksanegara :”Lalu kerajaan ini.. (berhenti untuk berpikir) Maukah Ki Sonopati
memimpin kerajaan Gaga Baneng ini?”
Ki
Sonopati :(menghela nafas
sambil tersenyum) “Itu mustahil Patih.Menjadi pemimpin sementara saja aku sudah
kelelahan.Aku sudah terlalu renta untuk memimpin kerajaan.Kaulah orang yang
tepat.”
Patih Reksanegara :”Apa?aku tidak bisa memimpin dua
kerajaan sekaligus,Ki”
Ki
Sonopati :”Tentu saja
bisa.Kita bisa menggabungkan kerajaan Nusa Barong dengan kerajaan Gaga
Baneng.Dulu sebelum Ratu Jembarsari merebut kembali tahta kerajaan Nusa
Barong,beliau pernah bicara padakau bahwa dia ingin sekali menyatukan kerajaan
Nusa Barong dengan kerajaan Gaga Baneng.Sekaranglah saatnya kau mewujudkan impian
itu.Bagaimana para penduduk,setuju?”
Penduduk :”Setuju….”
Patih
Reksanegara:”Tapi sebelumnya kita harus mencari nama untuk kerajaan
ini,kira-kira akan kita beri nama apa?”
Ki
Sonopati :”Karena mulanya
kerajan Gaga Baneng ini merupakan sebuah perkampungan yang dikelilingi rimba
dan rawa-rawa basah yang dibuka oleh Ratu Jembarsari,bagaimana jika kita beri
nama Jembrek (becek)”
Penduduk
2 :”Alangkah baiknya jika kita
mengenang Ratu Jembarsari dengan memberi nama kerajaan ini Jembar”
Penduduk
1 :” (Mengacungkan tangan)
Ya,setuju.Lagi pula tempat ini jika digabungkan pasti Jembher “(luas)
Patih Reksanegara:”Baiklah semuanya,kerajaan baru
ini kita beri nama Jember”
Begitulah
akhirnya nama Jember dipakai untuk daerah kerajaan baru tersebut.Kemudian sejak
tanggal 1 Januari 1929 Jember secara resmi dijadikan sebuah kabupaten hingga
sekarang.
kalau boleh tau naskah ini karya dari siapa ya mas? kok tidak dicantumkan nama penulisnya.. terima kasih..
BalasHapus