Selasa, 17 September 2013

[Download]


MAKALAH ILMU PENGETAHUAN ALAM TSUNAMI 

 DISUSUN OLEH :
 1. AGUNG SETIONO 
2. ARDY CAHYA PRATAMA 
3. ARIEF HABIBI 
4. FEBRI ADI RIDWANTO 
5. MAYONGGA VIRZA W 
6. NOVAN HARIAWAN 

SMK NEGERI 7 JEMBER 


JL. PB. Sudirman No.16 Telp/Fax : (0334)321400 Sumberbaru 68156 Jember Email : smkn17jember@ymail.com Website:www.smkn7jember.sch.id 

1.Pengertian Tsunami

 Tsunami (bahasa Jepang: 津波; tsu = pelabuhan, nami = gelombang, secara harafiah berarti "ombak besar di pelabuhan") adalah perpindahan badan air yang disebabkan oleh perubahan permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba.. Tsunami sering terjadi Jepang. Sejarah Jepang mencatat setidaknya 195 tsunami telah terjadi. Pada beberapa kesempatan, tsunami disamakan dengan gelombang pasang. Dalam tahun-tahun terakhir, persepsi ini telah dinyatakan tidak sesuai lagi, terutama dalam komunitas peneliti, karena gelombang pasang tidak ada hubungannya dengan tsunami. Persepsi ini dahulu populer karena penampakan tsunami yang menyerupai gelombang pasang yang tinggi. Tsunami dan gelombang pasang sama-sama menghasilkan gelombang air yang bergerak ke daratan, namun dalam kejadian tsunami, gerakan gelombang jauh lebih besar dan lebih lama, sehingga memberika kesan seperti gelombang pasang yang sangat tinggi. Meskipun pengartian yang menyamakan dengan "pasang-surut" meliputi "kemiripan" atau "memiliki kesamaan karakter" dengan gelombang pasang, pengertian ini tidak lagi tepat. Tsunami tidak hanya terbatas pada pelabuhan. Karenanya para geologis dan oseanografis sangat tidak merekomendasikan untuk menggunakan istilah ini. Hanya ada beberapa bahasa lokal yang memiliki arti yang sama dengan gelombang merusak ini. Aazhi Peralai dalam Bahasa Tamil, ië beuna atau alôn buluëk (menurut dialek) dalam Bahasa Aceh adalah contohnya. Sebagai catatan, dalam bahasa Tagalog versi Austronesia, bahasa utama di Filipina, alon berarti "gelombang". Di Pulau Simeulue, daerah pesisir barat Sumatra, Indonesia, dalam Bahasa Defayan, smong berarti tsunami. Sementara dalam Bahasa Sigulai, emong berarti tsunami. Perubahan permukaan laut tersebut bisa disebabkan oleh gempa bumi yang berpusat di bawah laut, letusan gunung berapi bawah laut, longsor bawah laut, atau atau hantaman meteor di laut. Gelombang tsunami dapat merambat ke segala arah. Tenaga yang dikandung dalam gelombang tsunami adalah tetap terhadap fungsi ketinggian dan kelajuannya. Di laut dalam, gelombang tsunami dapat merambat dengan kecepatan 500-1000 km per jam. Setara dengan kecepatan pesawat terbang. Ketinggian gelombang di laut dalam hanya sekitar 1 meter. Dengan demikian, laju gelombang tidak terasa oleh kapal yang sedang berada di tengah laut. Ketika mendekati pantai, kecepatan gelombang tsunami menurun hingga sekitar 30 km per jam, namun ketinggiannya sudah meningkat hingga mencapai puluhan meter. Hantaman gelombang Tsunami bisa masuk hingga puluhan kilometer dari bibir pantai. Kerusakan dan korban jiwa yang terjadi karena Tsunami bisa diakibatkan karena hantaman air maupun material yang terbawa oleh aliran gelombang tsunami. Taunami dapat merusak apa saja yang dilaluinya. Bangunan, tumbuh-tumbuhan, dan mengakibatkan korban jiwa manusia serta menyebabkan genangan, pencemaran air asin lahan pertanian, tanah, dan air bersih. Sejarawan Yunani bernama Thucydides merupakan orang pertama yang mengaitkan tsunami dengan gempa bawah lain. Namun hingga abad ke-20, pengetahuan mengenai penyebab tsunami masih sangat minim. Penelitian masih terus dilakukan untuk memahami penyebab tsunami. Teks-teks geologi, geografi, dan oseanografi di masa lalu menyebut tsunami sebagai "gelombang laut seismik". Beberapa kondisi meteorologis, seperti badai tropis, dapat menyebabkan gelombang badai yang disebut sebagai meteor tsunami yang ketinggiannya beberapa meter diatas gelombang laut normal. Ketika badai ini mencapai daratan, bentuknya bisa menyerupai tsunami, meski sebenarnya bukan tsunami. Gelombangnya bisa menggenangi daratan. Gelombang badai ini pernah menggenangi Burma (Myanmar) pada Mei 2008. Wilayah di sekeliling Samudra Pasifik memiliki Pacific Tsunami Warning Centre (PTWC) yang mengeluarkan peringatan jika terdapat ancaman tsunami pada wilayah ini. Wilayah di sekeliling Samudera Hindia sedang membangun Indian Ocean Tsunami Warning System (IOTWS) yang akan berpusat di Indonesia. Bukti-bukti historis menunjukkan bahwa megatsunami mungkin saja terjadi, yang menyebabkan beberapa pulau dapat tenggelam 

 2. PENYEBAB TERJADINYA TSUNAMI 

Penyebab terjadinya tsunami : 
 1. Gempa Bumi ; sebagian besar tsunami disebabkan oleh pergeseran lempeng tektonik di dasar samudera sehingga saling menghunjam. Akibat hunjaman sebuah bongkahan besar dari dasar samudera tiba-tiba terdorong ke atas, atau tiba-tiba turun. Akibatnya, air laut tiba-tiba terdorong ke atas atau tiba-tiba tersedot turun. Gerakan vertikal pada lempeng ini mengakibatkan gangguan keseimbangan air yang ada diatasnya. Hal ini menyebabkan aliran energi laut yang ketika sampai di tepi pantai menjadi gelombang besar yang memindahkan sejumlah besar air laut ke daratan. Berdasarkan letak geomorfologis Indonesia melalui jalur gunung berapi yang aktif dan daerah peremuan antara 3 lempeng tektonik raksasa, yaitu lempeng Hindia-Australia bergerak 7 cm pertahun, lempeng Pasifik bergerak 11 cm pertahun, lempeng Euro-Asia, serta beberapa lempeng lebih kecil seperti lempeng Filipina. Gerakan lempeng itu tidak bisa kita rasakan, baru pada saat terjadi gempa akan terasa. Berikut merupakan beberapa kejadian tsunami yang pernah terjadi , yaitu :  Tahun 2006, tanggal 17 Juli terjadi gempa 6,8 skala richter yang diikuti tsunami setinggi 10 meter di selatan Pulau Jawa, Indonesia dengan korban tewas sekitar 641 jiwa  Tahun 2005, tanggal 28 Maret, terjadi gempa 8,7 skala richter yang diikuti tsunami di Pulau Nias dan Pulau Simeulue dengan korban tewas sekitar 1000 orang.  Tahun 1960, terjadi gempa bumi berukuran 9,5 skala richter di selatan Chile dengan tsunami di Lautan Pasifik dan menewaskan lebih dari 3000 orang. Dan banyak peristiwa tsunami lainnya. Coba cari peristiwa tsunami dari literatur lainnya.
2. Tanah Longsor ; tsunami dapat juga disebabkan oleh tanah longsor, baik yang terjadi diatas permukaan air laut yang kemudian masuk ke dalam laut, atau yang terjadi di bawah permukaan laut. Tanah longsor dapat disebabkan oleh badai, gempa bumi, hujan, atau bahkan penumpukan sedimen secara terus menerus pada lereng.
 3. Letusan Gunung Berapi ; tsunami dapat juga disebabkan oleh letusan gunung berapi yang berada ditengah lautan (letusan gunung api dibawah laut dan runtuhan pegunungan di bawah laut).(lihat gambar.3). Tsunami vulkanik ini memang jarang terjadi, tetapi akibat yang ditimbulkan sangat mengerikan, hal ini disebabkan jauhnya jarak yang dilalui tsunami dan kerusakan yang ditimbulkan sepanjang jalur yang dilaluinya, seperti letusan gunung berapi Krakatau di Selat Sunda menimbulkan tsunami setinggi 35 meter dengan radius 120 km dan menimbulkan korban 36.000 orang.
4. Tumbukan Benda Luar Angkasa (Cosmic-body Impacts); Tumbukan dari benda luar angkasa seperti meteor merupakan gangguanterhadap air laut yang datang dari arah permukaan. Boleh dibilang tsunami yang timbul karena sebab ini umumnya terjadi sangat cepat dan jarang mempengaruhi wilayah pesisir yang jauh dari sumber gelombang.Sekalipun begitu, bila pergerakan lempeng dan tabrakan benda angkasa luar cukup dahsyat, kedua peristiwa ini dapat menciptakan megatsunami.
 3.PROSES TERJADINYA GEMPA DAN TSUNAMI
a.Lempeng Tektonik (Tectonic Plate) Lempeng tektonik terbentuk oleh kerak benua (continental crust) ataupun kerak samudra (oceanic crust), dan lapisan batuan teratas dari mantel bumi (earth’s mantle). Kerak benua dan kerak samudra, beserta lapisan teratas mantel ini dinamakan litosfer. Kepadatan material pada kerak samudra lebih tinggi dibanding kepadatan pada kerak benua. Demikian pula, elemen-elemen zat pada kerak samudra (mafik) lebih berat dibanding elemen-elemen pada kerak benua (felsik). Di bawah litosfer terdapat lapisan batuan cair yang dinamakan astenosfer. Karena suhu dan tekanan di lapisan astenosfer ini sangat tinggi, batu-batuan di lapisan ini bergerak mengalir seperti cairan (fluid). Litosfer terpecah ke dalam beberapa lempeng tektonik yang saling bersinggungan satu dengan lainnya. b.Pergerakan Lempeng (Plate Movement) Berdasarkan arah pergerakannya, perbatasan antara lempeng tektonik yang satu dengan lainnya (plate boundaries) terbagi dalam 3 jenis, yaitu divergen, konvergen, dan transform. Selain itu ada jenis lain yang cukup kompleks namun jarang, yaitu pertemuan simpang tiga (triple junction) dimana tiga lempeng kerak bertemu. c.Batas Konvergen Terjadi apabila dua lempeng tektonik tertelan (consumed) ke arah kerak bumi, yang mengakibatkan keduanya bergerak saling menumpu satu sama lain (one slip beneath another). Nah, jika lempeng di zona tersebut mengalami aktivitas pergerakan maka akan menimbulkan gempa bumi. Seperti yang terjadi di Japan, secara umum gempa bumi yang bisa menimbulkan tsunami adalah gempa bumi tektonik yang terjadi di laut dan mempunyai karakteristik sebagai berikut : 1. Sumber gempabumi berada di laut 2 .Kedalaman gempabumi dangkal, yakni kurang dari 60 km 3 .Kekuatannya cukup besar, yakni di atas 6,0 SR 4.Tipe patahannya turun (normal fault) atau patahan naik (thrush fault) Tsunami yang ditimbulkan oleh gempa bumi biasanya menimbulkan gelombang yang cukup besar, tergantung dari kekuatan gempanya dan besarnya area patahan yang terjadi. Tsunami dapat dihasilkan oleh gangguan apapun yang dengan cepat memindahkan suatu massa air yang sangat besar, seperti suatu gempabumi, letusan vulkanik, batu bintang/meteor atau tanah longsor. Bagaimanapun juga, penyebab yang paling umum terjadi adalah dari gempabumi di bawah permukaan laut. Gempabumi kecil bisa saja menciptakan tsunami akibat dari adanya longsor di bawah permukaan laut/lantai samudera yang mampu untuk membangkitkan tsunami. Tsunami dapat terbentuk manakala lantai samudera berubah bentuk secara vertikal dan memindahkan air yang berada di atasnya. Dengan adanya pergerakan secara vertical dari kulit bumi, kejadian ini biasa terjadi di daerah pertemuan lempeng yang disebut subduksi. Gempa bumi di daerah subduksi ini biasanya sangat efektif untuk menghasilkan gelombang tsunami dimana lempeng samudera slip di bawah lempeng kontinen, proses ini disebut juga dengan subduksi.. 4.Tanda-tanda terjadinya tsunami Tanda-tanda terjadinya tsunami sangat beragam. Namun ada beberapa hal yang bisa kita pantau untuk mengetahui tanda-tanda tsunami, berikut ini adalah tanda-tanda terjadinya tsunami; • Terjadi gempa bumi di tengah laut dengan kekuatan yang besar. Tsunami yang disebabkan oleh gempa bumi dangkal didasar laut, sudah tentu tanda awalnya adalah terjadinya gempa dengan kekuatan minimal 6 skala richter dan episentrumnya berada di laut. Ini merupakan tanda awal yang harus selalu diwaspadai oleh masyarakat yang tinggal dipesisir pantai hingga beberapa kilometer dari pantai. • Permukaan air pantai tiba-tiba surut. Setelah terjadinya gempa yang memicu tsunami, air laut biasanya akan surut dengan tidak sewajarnya. Dasar laut, terumbu karang dan ikan terlihat karena surutnya air laut. Ini merupakan tanda-tanda bahwa gelombang besar sedang menuju pantai. • Munculnya ombak kuat yang tidak seperti biasanya. • Terdengar suara gemuruh/ ledakan dari tengah laut. • Tercium bau garamyang menyengat. • Gulungan ombak yang menerpa berlapis-lapis datangnya.Setiap lapisan gelombang memiliki panjang gelombang sekitar 150 meter dan membutuhkan periode waktu sekitar 10 detik. Biasanya gelombang laut itu akan menghantam pantai atau pelabuhan terdekat dalam waktu 10 sampai 30 menit. Gulungan ombak tersebut kecepatannya mencapai 600 mil per jam • Memiliki gelombang pasang yang tinggi amplitudonya dan panjang. Dalam beberapa kasus amplitudo gelombang dapat mencapai 50 meter. Sedangkan panjang gelombang mencapai ribuan kilometer. Kapal kapal di tengah laut tidak merasakan adanya tsunami • Jarak antara lapisan ombak sekitar 10 detik • Perhatikan perilaku hewan yang tidak biasa karena hewan dapat merasakan jika alam tidak sedang bersahabat. Biasanya hewan-hewan tersebut akan berlari ke daerah yang lebih tinggi • Suara Gemuruh. Ini merupakan tanda akhir sebelum tsunami menyapu pesisir, karena gelombang tsunami akan semakin tinggi ketika melewati perairan dangkal dengan disertai suara gemuruh. Bila pada saat kita mendengar suara gemuruh tsunami tersebut kita masih berada dipesisir pantai, sepertinya kita sudah terlambat untuk berlari menuju tempat yang lebih tinggi karena itu bertanda bahwa tsunami sudah dekat. 5.Dampak Positif Dan Negatif Dari Bencana Tsunami Bagi Perekonomian Indonesia Belakangan ini Indonesia sedang dilanda bencana alam mulai dari terjadinya tsunami di Mentawai, banjir bandang di wasior hingga meletusnya gunung merapi di Yogyakarta. Gempa bumi Kepulauan Mentawai 2010 terjadi pada 25 Oktober 2010 dengan 7,7 MW gempa bumiterjadi dilepas pantai Sumatera. Terjadi di lepas pantaiSumatra, Indonesia.United States Geological Survey (USGS) menyatakan gempa terjadi pada pukul 21:42 waktu lokal (14:42 UTC), sekitar 150 mil (240 km) sebelah barat Bengkulu, dekat denganKepulauan Mentawai. USGS awalnya melaporkan episentrumgempa bumi terjadi pada kedalaman 20.5 mil (33,0 km), tapi kemudian melaporkan bahwa kedalaman episentrum gempa pada kedalaman 8.8 mil (14,2 km) dan kemudian 12.8 mil (20,6 km) USGS juga awalnya memperkirakan magnitudo gempa 7,5 skala richter sebelum merevisi menjadi 7,7 skala richter. Gempa berkekuatan 7,2 skala richter yang diikuti tsunami di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, telah menewaskan 112 orang, 502 lainnya dinyatakan hilang, dan 4.000 keluarga mengungsi. Banjir bandang di Papua Barat terjadi pada Senin 4 Oktober 2010 kira-kira pukul 06.00 WIT. Lokasi kejadian terletak di Kabupaten Teluk Wondama, Provinsi Papua Barat di mana lokasi yang terkena dampak yaitu Wasior I, Wasior II, Rado, Moru, Maniwak, Manggurai, Wondamawi, dan Wondiboy. Banjir bandang terjadi, karena kerusakan hutan di Wasior, sehingga hujan tiada henti yang terjadi sejak Sabtu, 2 Oktober 2010 hingga Minggu, 3 Oktober 2010 menyebabkanSungai Batang Salai yang berhulu di Pegunungan Wondiwoymeluap. Banjir bandang juga menyebabkan 110 orang tewas dan 450 orang masih dinyatakan hilang. Sementara sebagian korban luka-luka dibawa ke Manokwari dan Nabire. Sementara sebagian korban luka lainnya dan warga yang selamat ditampung di tempat-tempat pengungsian. Akibat banjir yang terjadi yang merusak rumah warga dan infrastruktur banyak warga yang selamat memutuskan mengungsi ke Manokwari dengan menggunakan kapal laut. Gunung yang memiliki ketinggian puncak 2968 m dari permukaan laut ini merupakan gunung berapi di bagian tengah Pulau Jawa dan merupakan salah satu gunung api teraktif di Indonesia. Lereng sisi selatan berada dalam administrasi Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan sisanya berada dalam wilayah Provinsi Jawa Tengah, yaitu Kabupaten Magelang di sisi barat, Kabupaten Boyolali di sisi utara dan timur, serta Kabupaten Klaten di sisi tenggara. Kawasan hutan di sekitar puncaknya menjadi kawasan Taman Nasional Gunung Merapi sejak tahun 2004. Gunung ini sangat berbahaya karena menurut catatan modern mengalami erupsi (puncak keaktifan) setiap dua sampai lima tahun sekali dan dikelilingi oleh pemukiman yang sangat padat. Sejak tahun 1548, gunung ini sudah meletus sebanyak 68 kali. Kota Magelang dan Kota Yogyakarta adalah kota besar terdekat, berjarak di bawah 30 km dari puncaknya. Di lerengnya masih terdapat pemukiman sampai ketinggian 1700 m dan hanya berjarak empat kilometer dari puncak. Oleh karena tingkat kepentingannya ini, Merapi menjadi salah satu dari enam belas gunung api dunia yang termasuk dalam proyek Gunung Api Dekade Ini (Decade Volcanoes). Terhitung sejak tanggal 26 Oktober 2010 kemaren, gunung merapi kembali aktif dan erupsi pertama terjadi disertai dengan tiga kali letusan. Letusan menyemburkan material vulkanik setinggi kurang lebih 1,5 km dan disertai keluarnya awan panas yang menerjang Kaliadem, Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman. dan menelan korban 43 orang, ditambah seorang bayi dari Magelang yang tewas karena gangguan pernafasan. Dampak Positif Bagi Bisnis dan Perekonomian • Menambah kesuburan kawasan sekitar merapi, sehingga dapat ditumbuhi banyak pepohonan dan dapat dimanfaatkan untuk pertanian dalam waktu beberapa tahun kedepan • Dapat dijadikan objek wisata bagi wisatawan domestic dan wisatawan mancanegara setelah Gunung Merapi meletus • Hasil erupsi (pasir) dapat dijadikan mata pencaharian seperti penambangan pasir dan karya seni dari endapan lava yang telah dingin. • Aktifitas gunung api dapat menghasilkan geothermal atau panas bumi yang sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari • Sisa-sisa aktivitas Gunung Merapi dapat menghasikan bahan-bahan tambang yang berguna dan bernilai tinggi. Seperti belerang, batu pualam dan lain-lain. • Membangkitkan industry semen dan industry yang berkaitan dengan insfrastuktur bisa bangkit, termasuk bisa menyerap banyak tenaga ahli untuk memulihkan infrastruktur dan sector lainnya di kawasan terkena musibah. • Terjadinya disribusi keadilan ekonomi, dengan banyaknya sumbangan dari para dermawan. Dampak Negatif Bagi Bisnis dan Perekonomian • Merusak pemukiman warga sekitar bencana • Menyababkan kebakaran hutan (Bencana Merapi) • Pepohonan dan tumbuhan yang ditanam warga sekitar banyak yang layu, bahkan mati akibat debu vulkanik, begitu juga dengan ternak warga banyak yang mati akibat letusan Gunung Merapi • Menyebabkan gagal panen • Matinya infrastruktur • Terhentinya aktivitas mata pencaharian warga sekitar bencana • Pemerintah harus mengeluarkan biaya yang tidak terduga untuk memperbaiki infrastruktur yang telah rusak akibat bencana • Terhentinya industri periwisata, seperti pasar Malioboro dan Candi Borobudur (Bencana Merapi) • Bandar udara tidak dapat beroperasi atau tidak dapat melakukan penerbangan karena debu vulkanik yang dihasilkan oleh letusan Gunung Merapi dapat menyebabkan mesin pesawat mati • Mengganggu hubungan komunikasi, jaringan listrik terputus dan aktifitas masyarakat lumpuh Dampak Negatif Bagi Kesehatan Masyarakat • Menebarkan debu yang dapat mengganggu pernapasan • Menimbulkan gas beracun • Terjadinya kekurangan pangan bagi masyarakat yang terkena bencana Merapi) 6.ANTISIPASI & TINDAKAN SEBELUM,SESAAT DAN SETELAH TERJADI TSUNAMI a.sebelum terjadinya tsunami: 1.Membangun sistem peringatan dini (EWS), yaitu berupa stasiun pasang surut air laut yang dihubungkan dengan pusat pengolah data yang bisa membunyikan bel tanda bahaya saat permukaan air laut tidak normal. 2.Memindahkan penduduk yang terancam bahaya tsunami (population of risk). 3.Membuat jalur evakuasi dan persediaan lahan. 4.Membentuk tim penanganan bencana tsunami. 5.Membuat instrumen informasi dan komunikasi. 6.Kenali dan ketahui tanda-tanda tsunami. Pengetahuan ini bisa menyelamatkan hidup Anda 7.Berbagi informasi dan pengetahuan dengan keluarga dan teman-teman. Ini dapat menyelamatkan hidup mereka! 8.Tentukan apakah anda tinggal, kerja, bermain, atau transit di sepanjang tepi pantai atau daerah evakuasi tsunami. 9.Turuti saran dari otoritas keamanan darurat dan penegak hukum setempat. Jangan kembali sampai otoritas mengatakan aman. 10.Menjauhlah dari air. Jika Anda berada di pantai atau dekat lautan, dan merasakan bumi bergoyang, segeralah pindah ke dataran yang lebih tinggi. Jangan menunggu sampai adanya peringatan tsunami . Jauhi sungai dan anak sungai yang mengarah ke laut dikarenakan dapat menjadi alur arus dan gelombang tsunami yang kuat. 11.Cari tempat berlindung. Jika Anda tinggal di daerah evakuasi tsunami dan mendengar adanya peringatan tsunami, keluarga Anda harus segera mengevakuasi dari rumah. Melangkahlah dengan teratur, bersikap tenang menuju tempat evakuasi atau tempat aman lainnya diluar area evakuasi. Jika Anda berada di sekolah dan mendengar adanya peringatan tsunami, ikutilah saran dari guru-guru dan pegawai sekolah lainnya. Jika Anda tidak mampu bergerak cepat ke arah daratan yang aman, maka bangunan beton yang tinggi , kuat dan bertingkat dapat mejadi tempat pengungsian yang aman dari tsunami. Gempa yang menyebabkan tsunami • Gempa bumi yang berpusat di tengah laut dan dangkal (0 - 30 km) • Gempa bumi dengan kekuatan sekurang-kurangnya 6,5 Skala Richter • Gempa bumi dengan pola sesar naik atau sesar turun Gempa-gempa yang paling mungkin dapat menimbulkan tsunami adalah : 1. Gempa bumi yang terjadi di dasar laut. 2. Kedalaman pusat gempa kurang dari 60 km. 3. Magnitudo gempa lebih besar dari 6,0 Skala Richter. 4. Jenis pensesaran gempa tergolong sesar naik atau sesar turun. Gaya-gaya semacam ini biasanya terjadi pada zona bukaan dan zona sesar. b.saat terjadi tsunami: 1. Jangan panik 2. Jangan menonton datangnya gelombang tsunami, apabila gelombang tsunami dapat dilihat, berarti kita berada di kawasan yang berbahaya 3. Jika air laut surut dari batas normal, tsunami mungkin terjadi 4.Bergeraklah dengan cepat ke tempat yang lebih tinggi ajaklah keluarga dan orang di sekitar turut serta. Tetaplah di tempat yang aman sampai air laut benar-benar surut. Jika Anda sedang berada di pinggir laut atau dekat sungai, segera berlari sekuat-kuatnya ke tempat yang lebih tinggi. Jika memungkinkan, berlarilah menuju bukit yang terdekat 5. Jika situasi memungkinkan, pergilah ke tempat evakuasi yang sudah ditentukan 6. Jika situasi tidak memungkinkan untuk melakukan tindakan seperti di atas, carilah bangunan bertingkat yang bertulang baja (ferroconcrete building), gunakan tangga darurat untuk sampai ke lantai yang paling atas (sedikitnya sampai ke lantai 3). 7. Jika situasi memungkinkan, pakai jaket hujan dan pastikan tangan anda bebas dan tidak membawa apa-apa 8. Jika sedang berada di dalam perahu atau kapal di tengah laut serta mendengar berita dari pantai telah terjadi tsunami, jangan mendekat ke pantai. Arahkan perahu ke laut. Jika gelombang pertama telah datang dan surut kembali, jangan segera turun ke daerah yang rendah. Biasanya gelombang berikutnya akan menerjang. Jika gelombang telah benar-benar mereda, lakukan pertolongan pertama pada korban. 9.Jika kamu sedang berada di pinggir laut atau dekat sungai, segera berlari sekuat-kuatnya ke tempat yang lebih tinggi. Jika memungkinkan, berlarilah menuju bukit yang terdekat. 10.Jika situasi memungkinkan, pergilah ke tempat evakuasi yang sudah ditentukan. 11.Jika situasi tidak memungkinkan untuk melakukan tindakan di atas, carilah bangunan bertingkat yang bertulang baja (ferroconcrete building), gunakan tangga darurat untuk sampai ke lantai yang paling atas (sedikitnya sampai ke lantai 3). 12.Jika situasi memungkinkan, pakai jaket hujan dan pastikan tangan kamu bebas dan tidak membawa apa-apa. C.Sesudah tsunami 1. Ketika kembali ke rumah, jangan lupa memeriksa kerabat satu-persatu 2. Jangan memasuki wilayah yang rusak, kecuali setelah dinyatakan aman 3.Hindari instalasi listrik 4.Datangi posko bencana, untuk mendapatkan informasi Jalinlah komunikasi dan kerja sama degan warga sekitar Bersiaplah untuk kembali ke kehidupan yang normal 5.Pindahkan anggota keluarga ke derah yang lebih jauh dan patuhi pengumuman pihak pengamanan. 6.Jika berada di pantai/sekitar laut dan bumi terasa bergetar segera berpindah kekawasan yang lebih tinggi, jauhi pantai,tepi sungai, dan aliran air yang bermuara ke laut. 7.Jangan pergi ke pantai untuk melihat terjadinya tsunami. 8.Jika terjadi tsunami, jika memungkinkan naiklah keatas bangunan yang tinggi, dan jangan sekali-kali berada dalam rumah/bangunan kecil jika ada peringatan ada tsunami. 9.Jika sedang berada di laut / kapal, arahkan kapal kelaut jangan mengarahkan kapal ke pantai, kemudian hubungi pihak yang berwenang di pantai/pelabuhan tentang keberadaan kita. 10.Waspadai datangnya gelombang tsunami susulan, jika sudah terjadi tsunami. 11.Jika memungkinkan lakukan pertolongan pertama pada korban tsunami.¬¬   Daftar Pustaka • http://artikel2tentang.blogspot.com/ • http://rfajriyah.blogspot.com/ • http://info-geografi-kamrani.blogspot.com/ • http://fun-ipa.blogspot.com/ • http://www.ibnurusydy.com/ • http://nefdilajuanda.blogspot.com/ • http://fenadbee.wordpress.com/ • http://mozaiksains.wordpress.com/ • http://dgreenomad.blogspot.com/2012/05/pengertian-penyebab-dan-kesiapan.html • http://apajaboleh2aja.blogspot.com/2012/03/pengertian-tsunami-dan-penyebab.html • http://dwiwidiyastoto.blogspot.com/ • http://www.tribunnews.com/ • http://carapedia.com/Ilmu_Pengetahuan_infocat24 • http://sutris-man.blogspot.com/ • http://mengepal.wordpress.com/ • http://piba.tdmrc.org/content/tsunami • http://www.taganabanten.com/ • http://ryanragilnesatta9f.blogspot.com/2012/11/tsunami.html

0 komentar:

Posting Komentar